Kamis, 05 September 2013

Zat Padat

Di alam ini semua orang mengenal suatu zat dalam 3 bentuk, yaitu padatan, cair, dan gas. Tidak ada yang mengelak ke'eksak'an ilmu alam itu. Padatan adalah benda yang keras, zat cair adalah benda yang berbentuk cairan/air, dan gas adalah benda yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan keberadannya karena ia dapat menyebar ke segala arah. Mereka hadir dengan sifat uniknya masing-masing. Tuhan sudah perhitungkan semuanya tentang semua hal dan hukum yang berkaitan dengan mereka.

Saat aku masih berseragam dan duduk di bangku sekolah, bagiku pengertian tentang ketiga zat ini cukup sesimpel itu. Jawaban seperti definisi yang aku sebutkan diatas sudah cukup untuk membuat nilai pelajaran ipa cukup baik. Tapi kini, di semester 7 kimia strata 1 pengertian zat padat tak lagi sesederhana itu.

Tiada hari tanpa sebuah ilmu pengetahuan baru, dan hari ini aku belajar bagaimana bentuk zat padat yang sebenarnya hingga ikatan yang berada di dalamnya dan bagaimana mereka saling bergabung membentuk suatu senyawa. Ah, rumit sekali...

Zat padat terbagi menjadi dua jenis, yaitu padatan kristalin dan padatan amorf. Perbedaannya adalah jika dikarakterisasi menggunakan XRD akan terlihat dari peak yang tajam-tajam pada kristalin dan sebaliknya pada padatan amorf. Tak sesederhana itu, bentuk strukturnya pun berbeda. Kristalin membentuk struktur tetrahedral, sedangkan grafit berbentuk planar. Kristal memiliki bentuk yang lebih teratur dan kaku, tapi kalau amorf lebih fleksibel sehingga dapat bergeser satu sama lain (karena bentuknya planar yang bertumpuk). Kau bisa lihat pada gambar di bawah ini, kawan.



Kemudian ada simple centerd cubic, face centered cubic, dan body centered cubic dengan masing-masing memiliki kisi yang berbeda-beda. Bahkan ada 7 jenis bentuk zat padat, seperti simple cubic, tetragonal, hexagonal, Rhombohedral, monoclinic, triclinic, dan orthocombic dimana bentuk-bentuk itu memiliki sudutnya masing-masing.




Kau berpikir bagaimana 1 atom Na dan 1 atom Cl bergabung menjadi kristal dan membentuk kisi, gunakan gambar kubik-kubik itu untuk menyatukan keduanya. Mungkin kau harus memakai kacamata 3D agar bisa melihat jelas bagaimana gambar kubik-kubik ini bergabung secara tiga dimensi.


Ini mata kuliah dari rumpun kimia fisik, pastinya tak akan lepas dari perhitungan rumus-rumus. Intinya pada kuliah perdana ini aku mendapatkan tiga rumus. Pertama, untuk menghitung kerapatan padatan. kedua, menghitung faktor tumpukan. Ketiga, menghitung panjang kisi padatan.

Cukup sampai disitu belajarnya, karena pada akhirnya aku membatalkan mata kuliah ini demi keselamatan IPK ku. Cupu ya? iya memang aku cupu, perang belum dimulai tapi aku sudah (terlanjur) menyerah. Tapi setiap mata kuliah yang aku ambil taruhannya adalah IPK, kok semacam judi ya kalu dipikir-pikir? ah, sudahlah. Aku akan tetap semangat untuk mengikuti mata kuliah yang lain. Tapi dari kuliah singkat ini aku mengerti bahwa sebuah benda mati bernama zat padat pada dasarnya sangat tidak sederhana, tidak sesederhana seseorang yang bilang kalau 'bahagia itu sederhana'...

-Saat pusing bagaimana atom Na dan Cl bergabung dengan bentuk SCC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post