Sabtu, 28 Desember 2013

Western Homemade "We Made Taste"

Untuk mahasiswa gaul Tembalang yang suka sama western food tapi ngga pake mahal boleh banget dateng ke cafe kecil nan cozy, namanya "We Made Taste".



Cafe ini berada di daerah Srondol, Semarang. Tepatnya di Jl. Murbei III/3 kompleks Bina Marga (sesuai sama cover buku menu di atas). Untuk yang belum pernah dan ngga tau daerahnya pasti bingung nyari tempatnya, karena cafe kecil ini nyatu sama rumah-rumah lainnya di kompleks perumahan Srondol Banyumanik. Perumahannya pun agak susah ditemui karena namanya ngga terlalu terkenal didenger mahasiswa. Begini cara bodohnya untuk sampai ke We Made, dari patung kuda diponegoro belok kiri (kalau dari arah ngesrep) atau lurus terus (kalau dari arah gombel). Ikutin terus sepanjang jalan setiabudi itu sampai ketemu SPBU sebelah kanan jalan, tepat disebelah kiri jalan (depan SPBU persis) ada gang masuk aja. Lurus terus sampai menuju perumahan yang dimaksud, setelah itu ada percabangan ambil kiri, lurus terus, gang pertama jangan belok, ketemu gang kedua baru belok. Kalau nemu teras rumah yang rame dan didesain retro vintage berarti berhasil nemu cafe We Made nya dan saya berhasil mengarahkan, tapi kalau ngga ketemu berarti arahan saya sukses bikin nyasar ! hahaha, but 90% kalau niat nyari pasti ketemu. Cafe ini udah cukup lumayan terkenal dikalangan mahasiswa-mahasiswa gaul Tembalang.

Rabu, 04 Desember 2013

Tentang Ibu Dosen

Kali ini ceritaku datang dari sosok seorang wanita paruh baya cantik nan pintar, akhir-akhir ini cukup banyak bagian dari kami yang mengagumi ibu dosen satu ini. Sebut saja mrs TW, umurnya sekitar 40 tahunan. Masih terbilang muda untuk menjadi dosen senior, aku rasa sudah cukup lama beliau mengajar di kampus MIPA Universitas Diponegoro. Pertama kali diajar oleh beliau saat kuliah semester 5 di mata kuliah horor, Kimia Fisik 3. Saat itu, aku dan teman-teman mengenalnya sebagai sosok ibu dosen muda yang luar biasa galak dengan mata kuliah yang super susah dimengerti. Mata kuliahnya bikin nyesel kuliah di kimia. Tapi kini di perkuliahan semester 7, anggapan tentang mrs TW sudah berubah sampai 180 derajat.

Selasa, 26 November 2013

Selamat Hari Guru

"Pada guru, kita titipkan persiapan masa depan bangsa ini."

Demikian kata-kata ini saya kutip dari Pak Anies Baswedan dalam website resminya. Sedikit, singkat, dan padat kata-kata itu begitu mengena sangat dalam. Kau ingat kawan, ketika negara Jepang dibombardir oleh tentara sekutu? Negara matahari terbit itu luluh lantak, tak ada materi apapun yang tersisa. Yang terpikir oleh pemerintah Jepang pada saat itu adalah mencari berapa banyak guru yang masih hidup untuk mengajar rakyat-rakyatnya yang tersisa. Ya, mereka membangun kembali bangsa yang sudah hancur dan tak punya apa-apa itu melalui pendidikan. Efeknya luar biasa ! Yang saya tahu, sampai hari ini Jepang menjadi salah satu negara termaju di dunia dengan merajai industri teknologi, otomotif, dan barang-barang elektronik.

Sebut saja HONDA, rasa-rasanya sebagian besar motor milik penduduk Indonesia berlabel 'honda'. Ah, aku saja sampai tak bisa menghitung ada berapa saking banyaknya. Itulah, salah satu contoh kehebatan negeri yang dibangun dari pendidikan dengan menghargai keberadaan sosok guru.

"Cara kita menghargai guru adalah cara kita menghargai masa depan." *ngutip kata-kata pak Anies (lagi)*

Kini, semua orang mengenalnya sebagai pahlawan. Pahlawan tanpa tanda jasa...

Selasa, 22 Oktober 2013

Nongkrong Sehat ala Kalimilk Store

Mahasiswa Jogja dan sekitarnya pasti sudah tak asing lagi mendengar sebuah resto bernama "Kalimilk". Ya, warung susu ini begitu terkenal hampir se Jateng dan DIY. Luar biasa ya?

Kalimilk store jalan Kaliurang

Perjalanan jajan-jajan ku kali ini merambah kota kecil ramah nan sexy gemah ripah loh jinawi, Daerah Istimewa Yogyakarta. 3,5 tahun yang lalu aku pernah menaruh mimpi dan seonggok harapan di kota itu. Sederhana saja, ingin menjadi mahasiswa universitas negeri nomer satu se Indonesia dan bisa menikmati indahnya kota jogja setiap hari. Jujur saja, aku sudah jatuh cinta pada jogja sejak SMA. Ditambah tekad besarku untuk menjadi bagian dari civitas akademika UGM, semakin linier dengan keinginanku untuk menetap disana. Semuanya sudah diusahakan, takdir Tuhan berkata lain. Ah, pada intinya aku tak pernah bosan berkunjung ke kota pelajar yang kaya sekali akan budaya daerahnya. Aku kagum !

Welcome at NENENer's PALACE !

Jumat, 04 Oktober 2013

Mahasiswa Tingkat Akhir

Cari ide,  bimbingan, mengolah kata demi kata dalam lembar-lembar kertas A4 80 gram, revisi, seminar, ngelab, nulis lagi, bimbingan lagi, revisi lagi, begitu seterusnya sampai tiba saat kelayakan, lalu sidang, kemudian dapet gelar. Setelah itu? setelah itu mungkin ujian lagi yang sifatnya bukan lagi close atau open book. "selamat datang di dunia yang sebenarnya..", begitu yang aku dengar dari kakak-kakak yg sudah lebih dulu lulus kuliah.

Iya, aku sedang menjalani masa dimana saat ini aku (dan seluruh kawan-kawanku di kimia 2010) menjadi mahasiswa dengan 'kasta' tertinggi. "mahasiswa tingkat akhir" begitu nama kerennya. Bangga? ngga. Pusing? bisa jadi. Semangat? iya pasti, tak pernah padam dan tak pernah luntur !

Jumat, 20 September 2013

Antara Hasan dan Sop Buah

"Mohon doa restunya ya teman2 semuanya untuk kelancaran, kelarisan di cabang baru yg ke 3 ini. Semoga makin berkah & bisa menyehatkan semua. -freshasan-"

Twit ini adalah hasil kepo dari sebuah akun twitter dengan tiga ribuan follower lebih bernama @freshasan. Freshasan berarti kesegaran yang baik (kurang lebih begitu artinya). Dan kali ini aku akan bercerita tentang kuliner segar ini khusus untukmu :)



Sabtu, 07 September 2013

Siomay Ala Steak

Perjalanan kulinerku kali ini berhenti di sebuah rumah makan yang tidak terlalu besar tetapi cukup ramai oleh pengunjung. Masih di sekitaran kota perantauanku Semarang, resto ini bernama SIHOT (Siomay Hot Plate 33). Terletak di pinggir jalan persis di samping lokasi wisata kuil SamPooKong, resto ini menjadi sangat mudah ditemui dan strategis untuk menjadi alternatif 'jajan' bagi para pengunjung kuil wisata itu.


(sumber foto: dinmaulina.blogspot.com)


Kuliah Bareng Kompas Gramedia

Lagi-lagi keberuntungan menyapaku di hari jumat yg selalu baik ini. Tiba-tiba kawanku, mei mengajakku untuk mengikuti kuliah umum tentang pasar dunia kerja dan workshop jurnalistik yang diselenggarakan oleh Tim Kompas Gramedia. Tak kuasa menolak, akupun ikut serta dalam kuliah berdurasi hampir 3 jam ini. Dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB sudah cukup banyak ilmu yang dibagi pada kami, para mahasiswa tingkat akhir.

Aku menjadi beruntung karena peserta kuliah umum ini terbatas, hanya 20 orang saja dari setiap fakultas. Begitu yang aku tahu dari undangan bapak PR 3. Tapi bagiku, siapa saja 'sah' untuk datang ke majelis ilmu terbuka ini. Seperti yang selalu aku bilang bahwa tiada hari tanpa sebuah ilmu baru, dan bagiku belajar hal baru sangatlah menyenangkan.

Kamis, 05 September 2013

Zat Padat

Di alam ini semua orang mengenal suatu zat dalam 3 bentuk, yaitu padatan, cair, dan gas. Tidak ada yang mengelak ke'eksak'an ilmu alam itu. Padatan adalah benda yang keras, zat cair adalah benda yang berbentuk cairan/air, dan gas adalah benda yang tidak terlihat tapi dapat dirasakan keberadannya karena ia dapat menyebar ke segala arah. Mereka hadir dengan sifat uniknya masing-masing. Tuhan sudah perhitungkan semuanya tentang semua hal dan hukum yang berkaitan dengan mereka.

Saat aku masih berseragam dan duduk di bangku sekolah, bagiku pengertian tentang ketiga zat ini cukup sesimpel itu. Jawaban seperti definisi yang aku sebutkan diatas sudah cukup untuk membuat nilai pelajaran ipa cukup baik. Tapi kini, di semester 7 kimia strata 1 pengertian zat padat tak lagi sesederhana itu.

Tiada hari tanpa sebuah ilmu pengetahuan baru, dan hari ini aku belajar bagaimana bentuk zat padat yang sebenarnya hingga ikatan yang berada di dalamnya dan bagaimana mereka saling bergabung membentuk suatu senyawa. Ah, rumit sekali...

Kamis, 29 Agustus 2013

Berangkat ke Jepang

“Hoaaahm..”, perlahan kelopak mataku terbuka. Akupun tak sadar entah sudah berapa lama mataku terpejam. Sejauh mata memandang , hanya hamparan langit biru dan awan putih yang terlihat dari jendela kotak kecil di hadapanku. Langit cerah sekali.  Aku pun melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku, waktu menunjukkan pukul 10.00 tepat. Sayup-sayup  kulihat seorang wanita muda cantik memberikan informasi melalui pengeras suara.  “Pesawat ini akan segera mendarat di Jepang.”, kurang lebih seperti itulah informasi yang sampai di telingaku. Ah, tak sabar rasanya ingin segera menikmati keindahan negeri sakura itu. Semua hal yang indah tentang negeri matahari terbit ini sudah terbayang-bayang jelas di pikiranku. Sungguh pada akhirnya impianku selama ini tercapai. Ya, pergi ke luar negeri. Dan Jepang adalah negara luar pertama yang akan ku singgahi. Aku senang luar biasa. Aku berharap pesawat yang aku tumpangi segera mendarat di bandara internasional Jepang, yang bahkan aku tidak tau apa namanya.


Belum juga pesawat ini mendarat, tiba-tiba aku merasakan seperti hangatnya cahaya matahari menjalar di seluruh bagian wajahku. Aku pun membuka mata dengan cepat. Lurus pandanganku ke atas, seperti langit-langit kamarku. Sadar bahwa aku tengah tidur terbaring di atas kasur tipisku, sial ternyata hanya mimpi !

Sayang sekali dalam mimpi itu kedua kakiku bahkan belum sempat menginjak tanah negeri sakura. Baiklah, karena mimpiku kali ini cukup indah semoga ini menjadi pertanda baik bagi hidupku. Kelak aku akan mengelilingi eropa sampai ke afrika dan seluruh negara bagian amerika. Ya, semoga saja...

-Suatu pagi setelah bangun tidur-

Senin, 26 Agustus 2013

Surat (lucu) untuk ayah

Tak sengaja saat aku sedang 'online' di sebuah situs jejaring sosial, aku menemukan sebuah artikel menarik dari sebuah akun motivasi YOT. Artikelnya berjudul "Surat dari seorang anak untuk ayahnya". Tak perlu khawatir, aku akan berbagi isi suratnya padamu. Surat ini terlalu lucu untuk dinikmati sendirian.

Buka saja suratnya pada link di bawah ini.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Kawasan Kuliner Pecinan

Malam minggu selalu jadi momen yang pas buat pergi-pergi refreshing (syukur-syukur kencan, haha). Tak harus bareng pacar sih, dengan anggota keluargamu atau bersama teman-teman terbaikmu misalnya. Well dengan siapapun kau menghabiskan malam minggu aku yakin momennya akan tetap spesial. Percaya saja padaku. Kecuali kau harus menyelesaikan deadline tugas akademikmu secepat mungkin, nah itu baiknya kau tanggung saja sendiri sedihnya.

Salah satu tempat favorit di semarang untuk dikunjungi saat malam minggu adalah kawasan kuliner pecinan. Pecinan ini tempat 'nongkrong' dengan dekorasi ala-ala china yang terletak di kampung tionghoa semarang. Berbagai jenis makanan tersedia disini, bahkan aku tak hafal saking banyaknya. Lagi-lagi aku bercerita kuliner. Ah tak apa, kau akan semakin tahu kalau aku sangat suka jajan dan berkuliner ria. Jadi saat kau punya banyak lebihan duit dan tidak tau akan mentraktir siapa karena teman baikmu sangat sibuk, aku siap menerima tawaran traktiranmu dan menemanimu berkuliner.

ini gerbang megah kawasan kuliner pecinan semarang



Jumat, 23 Agustus 2013

Bamboo Dimsum

Macam-macam daging seafood yang dibungkus dengan kulit siomay dan dikukus atau digoreng hingga matang, kemudian dicocol saus asam manis encer itu rasanya jangan ditanya. Enak sekali, kawan. Kau sangat harus mencobanya. Orang-orang bilang makanan semacam itu namanya dimsum. Aku yakin makanan ini banyak digemari karena rasanya yang cocok dan pas untuk lidah-lidah orang indonesia pada umumnya. Mungkin karena masih serumpun, sama-sama makanan Asia. Tapi jika dibandingkan dengan sushi (makanan jepang), menurutku dimsum jauh lebih enak dengan rasa seafood yang sangat kaya dapat membuat lidahmu tak berhenti bergoyang. Membuat ketagihan ingin lagi dan lagi, begitu seterusnya sampai perut penuh dan menjadi susah bernapas karena kekenyangan.

Rabu, 21 Agustus 2013

The New Magnum Cafe

"Jakarta tidak bisa mewakili wajah negara Indonesia seluruhnya."
Kata-kata itu aku kutip dari bu Priska Sebayang saat ia diwawancara oleh NET TV ketika kembali dari setahun masa tugas mengajarnya. Ia adalah seorang pengajar muda gerakan Indonesia Mengajar yg ditugaskan di Kawio, Maluku Tenggara Barat.

Bukan, aku bukan akan bercerita lagi tentang para PM atau tentang Indonesia Mengajar. Itu hanya sekutip intro dari ceritaku. Kali ini aku akan berbagi cerita tentang jalan-jalan kulinerku sampai ke pusat kota Jakarta.

Charger Semangat

"gue yakin lo bisa, semangat ya !"
Kira-kira seperti itu kata-kata yang kawan baikmu kirimkan melalui pesan singkat ketika kau merasa bahwa dirimu adalah orang yang bodoh yang tidak pandai menyelesaikan masalah seorang diri.

Kau kecewa hari ini? Kau merasa kalah hari ini? Kau merasa hidupmu tak sehebat yang kau bayangkan? Tenanglah kawan, hidup memang tak melulu soal kebahagiaan. Dirimu tak sebodoh seperti yg kau bayangkan. Kita hanya butuh semangat lebih dan aksi nyata untuk bisa menyelesaikan masalah yg harus diselesaikan. Terkadang masalah yg harus diselesaikan adalah masalah akademik atau pendidikan yg sedang kau jalankan saat ini, IPK terjun bebas misalnya (contoh yg terlalu klasik memang, tapi ini riil !). 

Senin, 19 Agustus 2013

Slamet Expedition

Ini bukan pengalaman pertamaku mendaki gunung. Sejak tahun kedua perkuliahanku, aku suka sekali membaur dengan alam dan salah satunya adalah dengan mendaki gunung. Berawal dari mendaftarkan diri sebagai anggota pecinta alam di kampus membuatku jatuh cinta pada semua keindahan yang alam suguhkan. Mendaki bukanlah pekerjaan mudah dan ringan, tapi dari pengalaman mendaki gunung kau akan tahu siapa sebenarnya dirimu. Bukan masalah kau hebat atau tidak, tapi bagaimana kau 'beramah tamah' dengan alam, menjadi mitra alam yg baik, dan menurunkan ego didepan kawan-kawanmu. Setiap puncak akan memberikan pengalaman yang berbeda-beda tapi sama hebatnya. Dan gunung Slamet ini adalah puncak ke 6 sejak aku pertama mendaki setahun yang lalu.

Minggu, 18 Agustus 2013

Indonesia Mengajar

Mengabdi kepada masyarakat sebenarnya tugas mulia bagi mahasiswa, itu yang ada di pikiran saya selama hampir 3,5 tahun jadi mahasiswa. Tapi saya belum tahu, bagaimana itu pengabdian ke masyarakat yang sebenarnya. Mungkin bukan hanya ke masyarakat, tapi juga bagaimana mengabdi kepada bangsa dan negara.

Tapi sekarang, saya tahu bagaimana itu sebuah pengabdian dan dedikasi yang sebenarnya dari sebuah gerakan Indonesia Mengajar...

Ads Inside Post