Selasa, 31 Maret 2015

Selamat Panjang Umur, Aku !

31 Maret 2015. Hari refleksi.

Tepat di akhir bulan ke 3 tahun ini, usiaku genap menginjak 23 tahun. Usiaku menjadi bertambah satu dari tahun kemarin. Bertambah satu sama dengan satu tahun kehidupan. Ajaib ! Ini bukan ajaib, tapi satu tahun itu adalah kehidupan yang benar-benar terjadi selama 365 hari. Aku tak lagi menganggap ini hari ulang tahun. Aku sepakat dengan diriku sendiri menyebut hari mengulang tahun ini menjadi hari refleksi. Karena memang tak ada tahun yang diulang, yang ada adalah tahun yang baru dengan cerita baru serta segala pertambahan kebaikan dan mungkin juga bertambahnya kedewasaan.

Oke, karena ini hari refleksi maka kebahagiaan dan kesedihan atas bertambahnya usiaku cukup dirasakan hanya oleh diriku sendiri. Pahit memang. No surprise, no birthday cake, no gift, dan statusku saat ini pengangguran. Rasanya ingin sekali minum racun sianida. Ah, tapi hidup tak sebercanda itu. Sejak pagi, seluruh akun di media sosialku memberikan notifikasi yang menyenangkan. Ini yang aku suka dari hari refleksi, aku dapat banyak sekali doa baik yang diberikan oleh teman-teman, tentunya juga ayah dan ibuku. Aku sibuk mengamini semua doa baik yang mereka kirimkan untukku sembari membalas ucapan terima kasih.

Kembali pada kata 'refleksi'. Aku bertanya tanya pada diriku sendiri. Selama 23 tahun ini hidupku sudah bermanfaat atau belum, sudah melakukan hal yang seharusnya dilakukan atau belum, sudah berguna atau belum, sudah meninggalkan yang seharusnya tidak dilakukan atau belum, sudah menjadi lebih baik atau belum, dan banyak sekali sudah atau belum yang berkecamuk di dalam pikiran. Entahlah, yang jelas sampai tulisan ini diposting, aku belum juga mendapatkan pekerjaan.

Cepat sekali waktu berlalu. Rasanya masih hangat ingatan di kepala, ketika masih kecil dimarahi karena nakal, lalu memulai dunia baru belajar di sekolah hingga SMA, ulang tahun ke 17 yang meriah dirayakan bersama teman-teman, berjuang SNMPTN, jadi maba, pusing skripsi, dan sekarang sudah 23 dengan status 'masih berjuang mencari status'. Semakin bertambah usia, hidup juga semakin tidak mudah. Kalau boleh memilih, aku memilih untuk tetap menjadi anak-anak. Masalah besar anak-anak hanya sebatas PR Matematika yang harus dikumpulkan esok pagi. Tapi hidup itu kan panjang umur yang berarti memanjangnya umur, bertambahnya satu tahun. Jadi, mana mungkin aku menjadi anak-anak terus. Aku pasti tumbuh besar, berkembang, dan bertambah tua tentu saja.

Sedikit refleksi di hari refleksi mungkin salah satu treatment yang bisa menambah kedewasaanku. Diusia yang semakin matang, kini pendapatku menjadi lebih bisa diperhitungkan, tanggung jawabku pun bertambah, semakin banyak cita-cita dan mimpi-mimpi yang ingin sekali segera ku wujudkan sebelum usia bertambah lagi. Aku harus selalu ingat bahwa, aku semakin besar dan orang tuaku juga akan semakin tua. Membahagiakan mereka juga termasuk cita-citaku yang belum sempurna terwujud.

Semoga pertambahan usia ke 23 ini menjadikan aku pribadi yang lebih baik lagi. Lebih dewasa, lebih tangguh, lebih bijak, lebih sabar, dan lebih bermanfaat untuk sesama. Jangan pernah menghitung yang belum didapat, tapi hitunglah yang sudah diberi. Tentu menjadi lebih banyak bersyukur.

Terima kasih semua yang sudah mengirimkan doa baik untukku hari ini, semoga dikabulkan Allah. Dan semua doa baiknya berbalik kepada yang mendoakan juga.

Selamat Panjang Umur, Aku !




-ditulis diawal pergantian Maret menjadi April-






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post