Minggu, 04 Januari 2015

Kisahku bersama Indonesia Mengajar

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis disini. Kalau diibaratkan kamar kos, blog ini sudah seperti kamar kosan yang ditinggal penghuninya 3 bulan. Kebayang kan kotornya? Bentuknya sudah bukan lagi kamar tapi lebih mirip gudang. Banyak sarang laba-laba disudut-sudut dindingnya, lantainya berdebu, meja dan rak buku pun sama berdebunya. Tebal sekali, seperti rumah-rumah dipinggir jalan yang setiap hari terkena asap hitam kendaraan. Kotor dengan debu tebal dan sarang laba-laba, terus jadi agak mistis. Eh bohong, deng ! Hehe...

Kebetulan pemilik kamar kosan yang ditinggal 3 bulan lamanya itu, aku. Iya, kamar sempit yang jadi lebih mirip gudang itu kamar kosku. Bukan tanpa alasan aku meninggalkannya begitu lama tanpa sempat menengok barang sehari atau dua hari saja. Alasanku kuat, aku diterima menjadi magangers di kantor Gerakan Indonesia Mengajar. Aku juga pernah menulis tentang gerakan inspiratif ini pada postingan terdahulu.

Kejenuhanku pada skripsi yang tak kunjung maju menuju sidang malah membawaku ke sebuah rumah besar (yang ternyata kantor Gerakan Indonesia Mengajar) di Jl. Galuh II no.4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dari luar kantor ini terlihat biasa aja, bahkan seperti tak ada kehidupan. Bentuk bangunan boleh biasa, tapi isinya luar biasaa ! Luar biasa penuh inspirasi dan hal-hal positif. Di rumah inilah ide-ide inspiratif gerakan berawal, mulai dari rekruitmen/ roadshow Pengajar Muda, cerita perubahan daerah, iuran publik, kelas inspirasi, malam kongko relawan, Indonesia Menyala dan taman bacaforum kemajuan pendidikan daerah, festival gerakan Indonesia Mengajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pokoknya Galuh II no.4 ini bisa disebut otak atau dapurnya Pengajar Muda dan Indonesia Mengajar seutuhnya, dan aku berhasil menyusup ke dalamnya. Huahaha...

Aku ditempatkan di divisi PPMD (Pengelolaan Pengajar Muda dan Daerah) sub divisi PPM (Pengelolaan Pengajar Muda) Tugasku selama magang lumayan banyak, mulai dari bikin surat sampe bantu-bantu analisis monev serta bikin portofolio 1/4 jadi, telponin kadisdik sampe bupati juga pernah, jadi admin email, nagihin borang, editin foto, bikin greeting card, ngga ngapa-ngapain juga pernah. Pokoknya banyak deh, harus multitalenta dan bisa multitasking. Hahaha...

Selama kurang lebih 4 bulan aku tergabung di dalam Kantor Indonesia Mengajar, banyak sekali kegiatan rutin unik yang dijalani. Pertama kali datang, aku disambut hangat dalam kegiatan forum reboan. Acaranya kumpul-kumpul hari rabu, makan siang bareng di ruang meeting sambil dengerin update per divisi, dan perkenalan kalau kantor kedatangan orang baru (waktu itu kantor pernah kedatangan tamu dari negeri seberang, teach for Malaysia). Ada juga hari buah, acaranya makan-makan buah bareng pas forum reboan. Buah yang dibawa bebas, yang bawa buahnya bergiliran setiap minggunya dari kelompok piket Senin sampai kelompok Jumat. Asik, kan? Pastinya dong ! Ada lagi, Rebel atau Rebo belajar. Kegiatan ini ngga kalah seru, belajar tentang sesuatu yang baru yang belum pernah kita tau bisa jadi hal yang menyenangkan banget lho. Tentang partnership, pengelolaan relawan, site visit (kunjungan ke daerah penempatan Pengajar Muda) adalah beberapa pelajaran yang pernah diangkat di Rebo belajar. Kegiatan ini ngga akan pernah ada abisnya karena ilmu banyak sekali dan ngga pernah habis untuk kita pelajari sampai mati. Masih ada lagi, setiap sebulan sekali di akhir bulan ada yang namanya hari kostum. Seru sih, ngeliatin orang-orang kantor pakai baju dan dandan aneh-aneh tergantung tema. Aku sih jarang ikutan kalo yang ini, selain ngga pede aku juga ngga suka berkostum yang aneh-aneh. Yang seru-seru berikutnya adalah, BBQ party ! Nah, ini aku suka banget karena yang dibakar bahan makanannya enak-enak banget. Biasanya bawa bahan BBQ mentahnya perkelompok divisi, bahan makanannya apa aja bebaass yang penting bisa dibakar dan dimakan rame-rame. Hihii...

Tak jarang juga lho ada orang-orang terkenal yang datang ke kantor IM. Selain pak Anies Baswedan sebagai pendiri gerakan yang sekarang semakin terkenal karena diangkatnya menjadi menteri pendidikan RI, pernah datang juga Abdee gitaris SLANK, pernah juga Najwa Shihab !

                                       
Galuhers bersama Pak ABW dan Najwa Shihab

Tanggal 19 Desember 2014 kemarin, aku diajak ke Istana Wakil Presiden RI untuk berdialog secara langsung dengan bapak Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI dalam rangka pelepasan 52 Pengajar Muda angkatan IX. Berpakaian batik rapih dan ID card (milik kak Putri) dengan gagah aku melangkah ke dalam Istana, inilah pengalaman pertamaku menginjakkan kaki di istana (walaupun hanya istana wapres :P)

Di Istana Wakil Presiden

Banyak sekali pelajaran berharga yang didapat selama magang di kantor IM. Bukan hanya pengalaman hidup yang bertambah, tapi juga nasionalisme dan rasa berbagi. Mulailah untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi juga kepentingan orang lain. Dari kantor ini terlihat jelas dan nyata bahwa roda perubahan mulai berputar dan bangsa ini sedang bergerak maju melalui pendidikan. Pak Anies bilang, "Secara konstitusional pendidikan adalah kewajiban pemerintah, tapi secara moral pendidikan adalah kewajiban orang terdidik".

Dan pada akhirnya, aku harus kembali tinggal landas dan mencari landasan baru yang (semoga) sama baiknya dengan kantor Indonesia Mengajar. Tanggal 21 Desember 2014, kontrak magang ku berakhir. Bersamaan dengan pemberangkatan PM IX ke ujung-ujung Republik, akupun berpamitan untuk menyelesaikan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Ya, menuntaskan skripsi dan mengurus wisuda. Sudah waktunya aku melanjutkan hidup, berlari mengejar masa depan yang sudah mulai terlihat di depan mata. 

                                   
                                    
Perpisahan di Bandara

Terima kasih Pak HH, Pak Susilo, Kak Putri, Bu Endah, Kak Rizqie, Kak Ncan, Kak Citra, Kak Nani, Kak Nyunyun, Kak Devina, Kak Ajeng, Kak Brian Wiseso, Kak Bryan Arsaha, Dratia, Arkan, Bu Nia, Kak Mansyur, Kak Hety, Bu Yundrie, Faidah, Bu Yani, Dean, Dika, Bu Rina, Kak Shally, Kak RDA, Kak Titis, Kimel, Bu Evy, Kak Safira, Kak Nisa, Kak Satria, Kak Frieka, Kak Shofi, Pak Bucan, Mas Maruf, Mas Ruhed, dan Pak Maman. Tak lupa juga terima kasih untuk Kak Dina yang telpon dan sms aku untuk datang ke Galuh pertama kali. Senang sekali mengenal kawan-kawan hebat macam kalian, terima kasih karena sudah berbagi inspirasi kepadaku.


Salam terhangat untuk Galuh II no.4

-Ditulis waktu hujan turun sore-sore, diawal tahun 2015-

2 komentar:

  1. Empat bulan magang, seumur hidup menginspirasi ya, Ega :).
    Semangat!

    BalasHapus
  2. Yang bener "empat bulan magang, seumur hidup terispirasi", kak Hety :)
    Semangat !

    BalasHapus

Ads Inside Post