Jumat, 15 Agustus 2014

Ketika Galau Datang

Kadang hidup ngga selamanya berjalan mulus. Rencana yang aku punya dan Tuhan punya belum tentu match alias beda. Iya sih semua quote yang bilang kalau rencana Tuhan pasti lebih baik itu semuanya bener. Rencana kita mungkin juga ngga salah, hanya mungkin kurang tepat.


Sudah 6 bulan ini aku menjadi pejuang skripsi dan belum juga selesai. Rasanya semakin hari langkah makin berat. Orang bilang kalau dunia ini keras, menurutku tidak. Menurutku dunia ini lunak, selunak spons sampai-sampai ketika aku jatuh malah jadi males bangun lagi. Sebenernya aku ngga kekurangan semangat buat menyelesaikan semua yang udah aku mulai, tapi rasa-rasanya semesta belum berpihak pada jadwal kelulusanku. Kendalanya ada-ada saja, mungkin memang belum waktunya. Aku sih (mencoba) jadi mahasiswa tingkat akhir yang tangguh. Aku yakin semua ada masanya, hingga nanti tiba giliranku yang lulus dan secara resmi menyandang gelar sarjana. 

Perkuliahan ku kini sudah menginjak semester 9, diusiaku yang ke 22 tahun. Seharusnya ayah sudah tak lagi membayar uang SPP. Seharusnya tak ada lagi jadwal menunggu kiriman dari ayah. Seharusnya sudah waktunya aku yang menjadwalkan mengirim sesuatu ke ayah. Ya, sesuatu yang bisa membahagaikannya tentu saja. Aku janji, dalam waktu dekat ini. Iya, janji.

Belum lulus bukan berarti aku tak punya mimpi apa-apa. Sambil berjalan aku berpikir, akan kemana setelah ini. Mau kerja dimana setelah lulus kuliah? Ataukah mau melanjutkan sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi? Ah, tentu saja kujawab tidak untuk pertanyaan kedua. Aku tidak berencana melanjutkan kuliahku sampai S2 dan S3. Bukan aku mau berhenti belajar, aku hanya ingin belajar dengan cara yang lain yang mungkin lebih manusiawi. Tak lagi mengejar-ngejar dosen yang terkadang semakin dikejar semakin jumawa. Aku ingin berkarir saja, berangkat ke kantor setiap pagi dengan pakaian rapih dan mendapatkan gaji yang cukup setiap bulan. Disela-sela kesibukanku bekerja aku juga ingin menjadi komunitas relawan pendidikan seperti di taman baca TBIM BonBar yang pernah aku ceritakan beberapa waktu yang lalu, selain bisa jadi hiburan juga mendapatkan teman baru dan bagiku hal itu menyenangkan. Bertualang dan berkuliner juga salah satu kesukaanku, setelah aku punya ganji nanti aku jadi bisa nabung untuk memenuhi kesukaanku ini. Sederhana saja, aku tak perlu lagi meminta uang pada ayah dan ibu untuk jajan atau ongkos naik commuter kalau aku mau bepergian. Sesederhana itu? Iya. 

Semoga aku terus dikasih sabar buat menjalani hari-hari jadi mahasiswa tingkat akhir yang nambah semester. Semoga jalanku dipermudah untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita. Sesederhana apapun mimpi menurutku harus tetap diwujudkan. Kalau bukan aku sendiri yang mewujudkan mimpi itu, siapa lagi?

Keep fight, keep struggle, keep running !
Everything's will be okay..

-Siang hari, sedang menggalaukan seminar kelayakan yang sempat gagal-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post