Selasa, 01 Desember 2015

Signing Book "Ayah"


Masih inget sama laki-laki Melayu berambut keriting ini? Betul, beliau Andrea Hirata. Delapan tahun yang lalu aku mengenal karya pertamanya berupa sebuah novel cukup tebal yang judulnya "Laskar Pelangi". Ayahku yang mengenalkan novel itu padaku dua tahun setelah cetakan awal LP diterbitkan pertama kali. Novelnya bagus banget, bercerita tentang dunia pendidikan dan hal-hal sederhana lainnya yang biasa orang Melayu lakukan sehari-hari. Laskar Pelangi membuatku kagum pada sosok penulisnya, pak cik Andrea. Dimulai dari situ, aku selalu menunggu hasil karya beliau selanjutnya. Lalu hadir lanjutan dari Laskar Pelangi (tetralogi), dwilogi Padang Bulan, dan 11 Patriot. Ada yang beli sendiri, ada juga yang minjem (tak apa, yang penting isinya toh).

Dan aku masih mengaguminya sampai hari ini. Beberapa hari setelah buku terbarunya berjudul "Ayah" diluncurkan, akupun bergegas ke toko buku terdekat untuk membelinya. Dua hari langsung dibaca sampe habis, ceritanya bagus banget. Tulisannya ngga berubah, bergaya sastra ringan Melayu gitu.

Sampai pada suatu hari, aku melihat informasi ada signing book bersama Andrea Hirata di Kinokuniya Plaza Senayan. Langsung bikin agenda kesana. Aku mengajak seorang teman, tapi dia ngga tertarik. Jadinya berangkat sendirian. Iya, sendirian. Niat banget kan? Iya, niat banget. Karena sebaik-baiknya niat adalah yang dikerjakan, haha !

Sampai juga di Kinokuniya 20 menit sebelum acara berakhir. Langsung ngantri, untungnya ngga terlalu banyak orangnya. Hore, rezeki anak soleh. Alhamdulillaah, setelah karyanya yang kesekian akhirnyaa bisa juga ketemu langsung sama penulis terkemuka Indonesia. 15 menit nunggu antrian, giliran aku yang bertatap muka langsung sama Pak Cik Andrea Hirata. Laki-laki paruh baya berambut keriting asli Belitong itu kemudian menyapaku dengan senyum dan keramahan. Pak Cik Andrea aslinya ramah dan sederhana, cara ngomongnya juga halus-halus Melayu. Memberikan kesan baik sekali sama pembaca. Kami saling berjabat tangan dan aku sambil memperkenalkan diri. "Pak Cik, namaku Ega. Senang sekali rasanya bertemu Pak Cik pada akhirnya di karya yang ke-11." kataku. Pak Cik Andrea tertawa kecil sambil berkata, "Hai Ega ! Kamu suka membaca ya, saya senang kamu suka membaca karya saya.". "Saya suka sekali semua karya Pak Cik Andrea." aku berkata demikian sambil tersenyum dan menyodorkan buku "Ayah" untuk dibubuhi tanda tangan beliau. "Ega sudah pernah ke Belitong?" Beliau bertanya sambil membubuhkan tanda tangannya di lembaran buku "Ayah" milikku. Spontan saya jawab "Belum pernah, Pak Cik.". Kemudian ia tersenyum dan mengembalikan buku saya yang sudah selesai diberi tanda tangan

                                                             

Sebelum kami menyudahi obrolan yang sangat singkat itu beliau berkata pada saya, "Main-main lah Ga ke Belitong, nanti datang ke Museum Kata ya disana.". Saya mengangguk cepat dan berkata "pastinya" dalam hati.

Kami mengakhiri pertemuan singkat itu dengan berfoto bersama. Taraaaaa...dan hari itu saya bahagia ! :))



-Suatu Sabtu, ketika bertemu langsung penulis terkenal Andre Hirata untuk pertama kalinya-







1 komentar:

  1. Kakak egaaa.. Haha mainlah ke belitong kata pak cik, bisalah buat rencana kesana�� kuy kapan?

    BalasHapus

Ads Inside Post